Promo di Lapak Ganjar, Pelaku UMKM Beduk Asal Brebes Ini pun Kelarisan

By Abdi Satria


nusakini.com-Brebes- Manfaat Lapak Ganjar benar-benar dirasakan M Rizki Dani Pahlevi, warga Kaliwadas RT 01 RW 02 Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Usaha kerajinan musik islami langsung banjir orderan setelah produknya di-repost di Instastory Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Rizki menceritakan, desanya merupakan sentra industri kerajinan alat musik islami. Seperti rebana, hadrah, marawis, sampai beduk. Namun, penjualannya mengalami penurunan drastis saat pandemi Covid-19, bahkan beberapa di antaranya gulung tikar. Sehingga, para pengusaha terus melakukan upaya agar tetap survive, seperti Rizki yang ikut promosi melalui program Lapak Ganjar.

Hasilnya sangat memuaskan. Produk alat musiknya lebih dikenal luas, dan mulai dibanjiri orderan.

“Waktu pandemi seperti jalan di tempat, bahkan ada yang gulung tikar. Jadi berbagai cara dilakukan. Ada yang berjualan online dan masuk-masuk ke toko. Kalau saya ikut Lapak Ganjar di tahun 2020 dan 2021. Alhamdulillah membantu bagi saya dan teman-teman, bisa dikenal secara nasional dan berimbas pada penjualan,” ujar Rizki, yang ditemui Sabtu (11/6/2022).

Bukan hanya alat musik, berkat Lapak Ganjar tersebut permintaan beduk juga meningkat. Pada Ramadan lalu, Rizki mendapat 30 buah pesanan beduk dari berbagai kabupaten sekitar.

“Bikin 30 beduk dengan harga variasi, Alhamdulillah kehabisan, stok beduk habis semua. Permintaan dari konsumen sendiri paling banyak dari kabupaten sebelah, seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan sekitarnya,” ungkapnya.

Mengenai harga, Rizki menuturkan, alat musik rebana dijual kisaran Rp750 ribu sampai Rp1,5 juta, sedangkan beduk Rp12 juta sampai Rp14 juta, tergantung ukuran dan motif. Macam produk yang dijual dapat dilihat di unggahan Instagram @danymusicbumiayu

“Untuk saat ini saya masih punya lima pengrajin, itu untuk proses produksinya,” tambahnya.

Menurut Rizki, Lapak Ganjar mampu merangkul UMKM baik dari Jawa Tengah maupun provinsi lain. Sehingga bisa saling mengenal produk-produk UMKM.

“Lapak Ganjar itu bisa merangkul kaitannya dengan semua kegiatan kaitannya ekonomi baik di Jateng dan daerah lain. Kita bisa melihat produksi di luar kabupaten Brebes,” tandasnya. (rls)